Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 17-06-2010
  • 481 Kali

Konversi Mitan Ke Migas Di 4 Kecamatan Daratan

News Room, Kamis ( 17/06 ) Rencana Pemerintah yang akan melakukan konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kabupaten Sumenep, rupanya sudah mulai akan dilakukan oleh perusahaan yang ditunjuk dalam distribusi logistik perlengkapan paket bantuan tabung gas, kompor dan aksesoris lainnya. Hal tersebut sehubungan dengan adanya surat pemberitahuan dari PT. Kaisat Magnus Internasional (KMT) kepada Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep. Untuk tahap pertama distribusi tabung gas bersubsidi tersebut baru akan dilakukan di 4 Kecamatan daratan, yakni Kecamatan Lenteng, Ganding, Guluk-guluk dan Pasongsongan. Hanya saja, soal kepastian pengirimannya masih belum ditentukan. Sebab, berdasarkan surat dan keterangan dari perwakilan perusahaan tersebut hanya bersifat umum untuk dilakukan persiapan, seperti pendataan, sosialisasi dan sebagaianya. Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. H. Suprayogi, M.Si kepada sejumlah wartawan di kantornya, Kamis (17/06) menuturkan, untuk saat ini yang dilakukan pihaknya baru sebatas melakukan sosialisasi terhadap masyarakat disejumlah Kecamatan, utamanya di 4 Kecamatan yang akan dilakukan pemberian tahap pertama tersebut. Namun menurut mantan Camat Kota Sumenep ini pelaksanaan konversi minyak tanah ke gas elpiji di Kabupaten Sumenep dimungkinkan tidak akan melewati tahun 2010. Hanya saja, kepastiannya masih menunggu keputusan dari Dirjen ESDM Pusat. Karena semua yang menentukan itu dari pusat, sedangkan pihaknya hanya menfasilitasi dan menyembatani untuk menerima program subsidi tersebut. Namun, pihaknya tetap selalu mengupayakan sebelum program konversi tersebut betul-betul terlaksana dengan baik ke masyarakat, pihaknya akan berupaya melakukan koordinasi dengan pihak Pertamina, agar stock mitan tidak langsung diputus begitu saja. Karena, realita dilapangan utamanya kepulauan, akan kesulitan untuk segera terpenuhi kebutuhan gasnya, sebab masih belum ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE). “Bahkan, kami sudah melayangkan surat ke pusat untuk melakukan pengkajian kembali, terkait konversi dari mitan ke migas di kepulauan. Karena kondisinya masih belum memungkinkan,”pungkasnya. ( Ren, Esha )