Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-11-2017
  • 368 Kali

Warga NU Wajib Waspadai Gerakan Ingin Hancurkan NU

Media Center, Minggu ( 19/11 ) Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si mengatakan, warga Nahdlatul Ulama (NU) dan organisasi NU perlu meningkatkan kajian literasi kitab kuning (ilmu-ilmu agama), kitab putih (ilmu-ilmu humaniora), dan kitab abu-abu (ilmu politik), agar tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang menyerang kaum Nahdliyyin.

“Karena saat ini, ada kelompok-kelompok mulai menyerang dengan gerakan perang pemikiran, rekayasa psikologi dan intrik politik, menggunakan sentimen agama, fanatisme Islam dan politik kebencian sebagai alat untuk melemahkan warga NU.”tutur Bupati pada Konferensi Cabang Ke-XX Pengurus Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Kabupaten Sumenep Tahun 2017, di SKD Kecamatan Batuan Kabupaten Sumenep, Minggu (19/11).

Bupati menyatakan, serangan-serangan kepada ulama-ulama NU khususnya para ulama pengawal NKRI semakin tajam dan massif, tujuannya untuk menghilangkan kepercayaan umat kepada ulama, dan kelompok-kelompok tertentu itu mengalihkannya kepada ulama-ulama yang mereka rekomendasikan.

Karena itu, IPNU harus mewaspadai munculnya gerakan massif yang akhir-akhir ini, menyerang NU dan para kiai NU dengan fitnah hoax serta gerakan yang ingin menggantikan peran NU di masyarakat.

“Karena itu, saya berharap warga NU dan organisasi NU harus ikut meluruskan informasi hoax dan fitnah, dengan menyebarkan berita yang benar guna meluruskan kesalahpahaman, tanpa menghujat dan mencaci.”imbuh Bupati dua periode ini.

Bupati berharap, IPNU melalui Konfercab tahun ini melakukan refleksi dan evaluasi kelembagaan supaya keberadaannya di masa mendatang semakin matang dan bermanfaat bagi masyarakat.

“Saya menilai yang penting dilakukan dalam evaluasi IPNU ke depan itu, harus mengarah untuk mematangkan penguatan sistem kaderisasi, peningkatan kualitas SDM kader serta perluasan jaringan kemitraan.”pungkas Bupati. ( Yasik, Fer )