Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 16-12-2013
  • 396 Kali

Berharap Tak Setengah Hati Fasilitasi Pengrajin Keris

News Room, Senin ( 16/12 ) Kecamatan Bluto dan Saronggi pantas menjadi pusat peradaban keris. Selain kerajian keris masih tetap bertahan hingga jumlah pengrajin sampai 544, Unesco telah mengapresiasi hasil karya masyarakat setempat. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep bisa mengakomodir seluruh pengrajin hingga nanti bisa dilindungi oleh Undang-Undang. Drs. Dardiri Zubairi, penggiat dan pengamat kebudayaan asal Sumenep, mengatakan, apresiasi setinggi-tinginya layak disematkan untuk masyarakat Saronggi yang kini dengan gigih menjunjung tinggi karya nenek moyang. "Kalau Sumenep benar-benar menjadi pusat peradaban keris, ini sangat luar biasa, sehingga bisa menambah sederetan khazanah kebudayaan setempat,"katanya. Dia berharap pemerintah dapat menseriusi, agar benar-benar menjadi aset budaya. "Kami pengrajin di Desa Palongan dan Aeng Tongtong berharap pemerintah tidak setengah hati kalau punya niat untuk merawat dan menjunjung tinggi peradaban keris, sehingga peradaban ini akan terus terjaga sampai kapanpun,"ungkapnya. Sesuai data di lapangan untuk 2 Desa, yakni Palongan Kecamatan Bluto dan Desa Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi sendiri, kini memiliki sekitar 544 pengrajin keris. Potensi ini harus tetap dijaga, sehingga pengrajin keris tidak menurun dari tahun ke tahunnya, serta secara otomatis mengurangi terhadap angka pengrajin keris yang ada di Kabupaten Sumenep. ( Nita, Esha )