Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-03-2013
  • 590 Kali

Antisipasi Makin Berkurangnya Bahan Bakar Minyak

News Room, Selasa ( 19/03 ) Pemerintah telah melakukan langkah-langkah penghematan energi, misalnya melalui pelarangan penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bagi mobil dinas secara bertahap di seluruh Jawa dan Bali, dan melakukan percepatan konversi dari BBM ke bahan bakar gas untuk transportasi jalan. Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Teknis Pusdiklat Migas Kementrian ESDM, M. Syaiful Anam, MT disela-sela kegiatan Diklat Penyuluh Pengendalian Penggunaan BBM di Sanggar Kegiatan Diklat (SKD) Batuan Sumenep, Selasa (19/03). Menurutnya, hal itu harus dilakukan oleh pemerintah sebagai langkah antisipatif, guna mencegah makin berkurangnya kelangkaan BBM di tanah air. “Sebab, produksi BBM kita, baik untuk transportasi, premium dan solar tak cukup, saat ini produksi minyak kita hanya sekitar 1,2 juta barrel per-hari sedangkan kebutuhannya, melebihi itu,”ujarnya. Dijelaskan, jika tahun-tahun sebelumnya produksi BBM berkisar 1,4 hingga 1,6 juta barrel. Untuk itu, agar BBM tidak sampai jebol dengan kuota BBM yang di subsidi harus di hemat. Karena itu, melalui Diklat Penyuluhan Pengendalian BBM, agar terbentuk para penyuluh untuk menghemat BBM yang bersubsidi sesuai Permen ESDM Nomor 01 tahun 2012, tentang pengendalian penggunaan BBM. Disamping itu, tegas Syaiful Anam, untuk mencegah membengkaknya anggaran subsidi untuk BBM yang setiap tahun mencapai ratusan trilyun. Dengan langkah penghematan ini, maka subsidi BBM bisa dialihkan ke bidang lain yang lebih bermanfaat, seperti halnya pendidikan maupun kesehatan. “Yang jelas, langkah penghematan BBM yang terus digalakkan oleh pemerintah, akan menjadi spirit dan tantangan bagi kita, guna mencari sumber alternatif yang bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan minyak atau bahan bakar,”tambahnya. ( Ren, Esha )