
Buyuk Panaongan (sejarah masuknya islam ditanah madura yang terkubur dalam pasir)
Kronologi penemuan buju' panaogan pada tahun 1999 itu berawal dari
seorang penduduk setempat yang berprofesi sebagai nelayan. Nelayan
tersebut singgah di muncar banyuwangi karena kehabisan bahan bakar untuk
pilang dan tidak ada hasil tangkapan yang bisa dijual. Kemudian salah
satu dari mereka mengunjungi seorang kiyai dengan tujuan mohon berkah
agar hasil tangkapan mereka berlimpah, setelah terwujud dengan hasil
tangkapan yang banyak dan sudah punya modal untuk membeli bahan bakar,
maka mereka di suruh pulang dan diberi tugas oleh kiyai tersebut untuk
mencari sebuah pemakaman yang terkubur di daerah dekat kediaman nelayan
tersebut. Tetapi dengan syarat jangan mencari jika tidak ada tanda-tanda
tertentu. Setelah tiga hari setelah kepulangannya barulah tanda yang
dimaksud muncul yaitu berupa seberkas cahaya yang jatuh diatas hamparan
pasir. Setelah digali, dibawah pasir tersebut ditemukan sejumlah batu
nisan. Makam pertama yang ditemukan dan dimungkinkan adalah makam orang
yang berasal dari cina, sebab pada batu nisan bertuliskan "Ummingtai"
tahun 1218, kemudian makam Syech Al Arief Abu Said tahun 1112 dan
lain-lain namun yang tertera di batu nisan tersebut tidak menyebutkan
apakah tahun masehi atau tahun hijriyah. Tetapi syech Al Arief
ditenggarai ada hubungannya dengan kerajaan Batu Putih (Sergang) namun
secara detail tidak diketahui asal usulnya. Saat ini asta buju'
panaongan ini banyak dikunjungi oleh peziarah dari seluruh penjuru
karena dianggap karomah.
Akses
Fasilitas
- parkir
- toilet umum
- Tempat Ibadah (Masjid/mushollah)

- Asta Tinggi
Asta Tinggi merupakan Kompleks Pemakaman para raja dan keluarganya yang terletak di dataran tinggi sebelah barat kota sumenep, tepatnya di desa kebonangung. ...

- MAJID JAMIK SUMENEP, HISTORY RELIGI KABUPATEN SUMENEP
Majid Jamik merupakan landmark kabupaten sumenep yang menasbihkan kota diujung pulau madura tersebut sebagai kota religius, bangunan yang menjadi pusat kegiatan keagamaan ...