Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 16-04-2013
  • 409 Kali

Solar Kosong, Nelayan Sumenep Tak Melaut

News Room, Selasa ( 16/04 ) Sudah sepekan terakhir ini stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di setiap SPBU di Sumenep terlihat kosong. Bahkan di tingkat eceran maupun SPBN ketersediaan solar tidak mampu memenuhi kebutuhan para nelayan. Akibatnya nelayan di Kabupaten Sumenep tak melaut, dan mereka memilih mencari ikan di bibir pantai. Salah Seorang Nelayan di Kecamatan Talango (Pulau Poteran), Kabupaten Sumenep, Abd. Rahem mengatakan, saat ini solar sulit didapat. Jika pun ada, hanya di tingkat eceran dan harganya mahal sampai mencapai Rp.10.000,00 per-botol. “Meski mahal kami terpaksa membeli. Mau bagaimana lagi, kalau tidak melaut kami tidak bisa makan sekeluarga. Padahal harga normal hanya Rp. 5.000,00 per-botol, tapi sekarang naik menjadi Rp. 10.000,00 per-botol, itu pun sulit didapat,” katanya. Tingginya harga solar, lanjut Rahem, dirinya bersama nelayan lainnya mengurangi jadwal melaut, dengan beralih menangkap ikan di pinggir pantai. “Biasanya kami tiap hari pergi melaut. Namun dengan mahalnya solar yang tak sesuai antara hasil tangkapan dengan biaya operasional, ya untuk sementara waktu kami melaut 2-3 dalam sepekan. Kami lebih memilih nangkap ikan di pinggir pantai,” urainya. Pihaknya berharap stok solar di Kabupaten Sumenep kembali normal. Sebab, jika terus terjadi kelangkaan para nelayan terancam kehilangan mata pencaharian. Sementara Petugas Pengawas Pengiriman tangki di SPBU 03 Desa Gedungan, Kecamatan Batuan, Moh. Gufron, mengakui, jika sudah 2 minggu ini jatah untuk solar dikurangi dari Depo Pengiriman. “Kalau normal, pengiriman solar dilakukan per hari sebanyak 8 Kiloliter. Tapi sejak dua pekan ini, pengiriman hanya 3 kali dalam seminggu dengan jumlah yang sama yakni 8 Kiloliter,” ungkapnya. Gufron menerangkan, dirinya tidak mengetahui penyebab pengurangan jatah solar di SPBU-nya. “Kami tidak tahu alasan pengurangan jatah solar,” tegasnya. ( Nita, Fery )