Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-01-2005
  • 439 Kali

MASYARAKAT MINTA KAPAL JALUR MASALEMBU DAN SAPEKEN

Sumenep-Infokom News Room : Tidak beroperasinya kedua Kapal milik Pemerintah Kabupaten Sumenep ke beberapa pulau di Kabupaten Sumenep utamanya ke kepulauan Masalembu dan Sapeken, mendapat respon dari masyarakat kepulauan, salah satunya tanggapan dari Achmad Salim Sabibi yang mempertanyakan tidak beroperasinya kapal Dharma Bahari Sumekar I maupun II di kepulauan Masalembu dan Sapeken. Bahkan menurut aktifis Forum Komunikasi untuk Kepulauan (Forkam) dalam beberapa waktu ini, barang-barang kebutuhan masyakat, seperti BBM dan barang sembako lainnya agak kesulitan di kepulauan tersebut. Setelah kapal perintis tidak lagi beroperasi di Sumenep sejak beberapa waktu lalu, sehubungan karena masa kontraknya telah habis. Untuk itu Salim berharap pihak Pemkab Sumenep ikut bertanggung jawab dan memikirkan persoalan tersebut. Bahkan pihaknya juga telah melayangkan surat kepada DPRD Sumenep agar merespon permasalahan tersebut. Direktur PT. Dharma Bahari Sumekar, Drs. H. Moh. Toha, M.Si ketika di konfirmasi sejumlah Wartawan, Rabu (19/01) menjelaskan, tidak berlayarnya kedua kapal milik Pemkab Sumenep itu, adalah persoalan yang dilematis. Sebab permasalahan yang paling pokok menurut pria yang juga sebagai Kepala Kantor Pengelola Kekayaan Daerah Pemkab Sumenep itu, adalah mengenai ketentuan pelayaran, yang mengatur tentang jalur pelayaran kapal Perintis yang tidak boleh dilewati oleh pelayaran ekonomi. Dan apabila itu terjadi, maka subsidi kapal perintis pada tahun berikutnya biasanya akan dicabut. “Ini adalah hal yang dilematis bagi Perusahaan Daerah, seperti yang dialami oleh PT. Dharma Bahari Sumekar maupun Pemkab Sumenep�, ungkap Moh. Toha. menjelaskan. Untuk itu, kapal Dharma Bahari Sumekar II yang selama ini banyak menggunakan jalur ke kepulauan Kangean hingga 8 kali dalam seminggu, tidak bisa melakukan pelayaran di kepulauan lain, seperti halnya ke Masalembu dan Sapeken. Namun apabila ada kelangkaan sembako di pulau-pulau tertentu yang tidak dilewati kapal DBS II, maka pihaknya berjanji akan siap menggunakan kapal lain dalam rangka mengangkut kebutuhan hidup masyakat di kepulauan tersebut. ( Ren, Esha )