Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-11-2018
  • 339 Kali

Kesigapan Babinsa Lenteng, Saat Kebakaran Laundry Syahril

Media Center, Selasa ( 27/11 ) Musibah kebakaran yang terjadi pada hari ini, Selasa, (27/11/2018), yakni kebakaran yang menimpa tempat usaha laundry “Syahril” milik Ibu Kholifatul Maryamah (31) yang berlokasi bersebelahan dengan Makoramil 0827/05, di Jalan Raya Lenteng, Dusun Sarpereng Selatan RT.03/RW.04, Desa Lenteng Timur, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, rupanya bisa segera diatasi berkat kecekatan anggota Babinsa setempat.

Sesuai informasi dari anggota Babinsa, bahwa Ibu Kholifatul Maryamah pemilik laundry sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) beralamatkan di RT.06/RW.06, Dusun Ares Tengah, Desa Talang, Kecamatan Saronggi.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 08.20 WIB tersebut, dipicu karena adanya kebocoran tabung gas mesin setrika uap. Dengan kesigapan beberapa anggota Babinsa yang dipimpin langsung oleh Batituud, Serma Mutakin, diantaranya Serka Hariadi, Sertu Juli Teguh Santoso, Sertu Dedy Wahyudi, dan Serda Sadarman Lase, dengan dibantu masyarakat setempat menggunakan peralatan seadanya, berusaha memadamkan api sembari menunggu mobil damkar yang sedang dalam perjalanan menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Beberapa saat setelah mobil Pemadam Kebakaran tiba, kobaran si jago merah yang menjadi tontonan warga yang melintas, dapat ditaklukkan hingga pukul 09.30 WIB, sehingga tidak menjalar ke deretan toko-toko lainnya.

Danramil 0827/05 Lenteng, Kapten Ardi Sumarja, dalam keterangannya membenarkan kejadian kebakaran tersebut. Sesuai laporan dari anggotanya, Babinsa Sertu Dedy Wahyudi, jika terjadi kebakaran di tempat laundry milik Ibu Kholifatul, yang segera melaporkan ke Kantor Damkar yang tempatnya tidak jauh dari Makodim 0827 Sumenep.

“Syukurlah saya yang kebetulan berada di Makodim Sumenep segera melaporkan ke Damkar yang tidak jauh dari Makodim Sumenep,” jelas Kapten Ardi.

Dari kejadian kebakaran laundry tersebut, sesuai yang disampaikan Serma Mutakin (Batituud Ramil 05/Lenteng), jika kerugian personil nihil, sedangkan kerugian materiil yang hangus terbakar diantaranya 3 buah mesin click, 1 buah mesin pengering, 1 buah kompor gas + tabung, dan baju cucian terbakar, semuanya ditaksir kerugian mencapai Rp 90 juta.

Kapten Ardi Sumarja juga mengakui adanya musibah yang terjadi tersebut tidaklah lepas dari kehidupan manusia. Hanya saja, dibalik musibah itu sendiri ada hal penting yang perlu menjadi renungan bersama, yang menuntut kesabaran hati kita, dan musibah juga memiliki makna tersendiri, tapi kebanyakan manusia tidak memahaminya.

“Kepandaian dalam menafsirkan makna suatu musibah adalah mutlak diperlukan bagi setiap orang yang ingin memperbaiki sistematika kehidupannya,“ ungkap Kapten Ardi. ( Dim, Ren, Esha )