Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-01-2005
  • 617 Kali

BUPATI SUMENEP MEMBUKA LOKAKARYA PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN PERKOTAAN (P2KP)

Sumenep-Infokom News Room : Kemiskinan adalah persoalan yang harus diupayakan penanggulangannya dan jumlah penyandangnya perlu terus diturunkan. Penegasan tersebut dikemukakan Bupati Sumenep, KH. Moh. Ramdlan Siraj, SE, MM saat membuka Lokakarya Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) di Ruang Aria Wiraraja Lantai II Kantor Bupati Sumenep, Rabu (19/01). Dikatakan, kurang berhasilnya berbagai program tersebut menurut Bupati, disebabkan karena kita cenderung kurang konsisten dengan satu metode tertentu untuk menanggulangi persoalan kemiskinan. Disamping itu program tersebut juga dianggap sebagai suatu proyek dan sepertinya sebagai uji coba sehingga tidak berkelanjutan. Namun demikian, pihaknya yakin program itu pasti ada manfaatnya. Disisi lain Bupati Sumenep, KH. Moh. Ramdlan Siraj berharap, agar kita mampu memotret persoalan itu dan melakukan perumusan, serta mengaplikasikannya dan melakukan evaluasi, disamping perlu memantapkan koordinasi, karena keberhasilan suatu program akan dilihat secara komunal. Untuk itu Bupati minta, melalui Lokakarya tersebut kita perlu terus berfikir dan bekerja, serta bekerja lebih serius dan konsisten, karena hal itu pasti ada manfaatnya. Sementara itu Tim Koordinasi Pelaksana Program P2KP Propinsi Jawa Timur, Drs. Surya Wijaya Siagiaan dalam sambutannya mengatakan, Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) menggunakan dana pinjaman pemerintah kepada Bank Dunia yang harus dikembalikan atau dicicil dengan bunga kurang lebih 3,7 %. Untuk itu menurutnya, jika dana tersebut dibagi rata untuk mengentaskan kemiskinan berarti setiap orang miskin hanya akan memperoleh sekitar Rp. 20 ribu hingga Rp. 30 ribu. Sedangkan jika diwujudkan dalam bentuk simpan pinjam, maka per orang hanya mendapatkan sekitar Rp. 1 juta sampai Rp. 1, 5 juta. Untuk itu Surya Wijaya kurang yakin dana tersebut mampu mengentaskan kemiskinan, jika tidak ada sinergi dan kebersamaan serta keterpaduan diantara Pemerintah dan masyarakat. Dia juga menilai saat ini masih sering timbul ego sektoral. Pada bagian lain Kepala Bappeda Sumenep, H. Fen A. Efendi Said, SE. M.Si, MM dalam laporannya menjelaskan, tujuan Lokakarya itu untuk meningkatkan pemahaman yang utuh dari seluruh stakeholder P2KP di Tingkat Kabupaten terhadap visi, misi dan strategi pelaksanaan P2KP, termasuk berbagai tantangan Pembangunan yang dihadapi, maupun peran yang harus dilakukan dalam rangka penyelenggaraan Program Penanggulangan Kemiskinan. Adapun Lokakarya tersebut diikuti 53 peserta, terdiri atas : 24 orang peserta Lokalatih, 24 orang KPK, 2 orang anggota DPRD, 2 orang Camat lokasi dan 1 orang toga. Sedangkan materi yang disampaikan meliputi, Paradigma Penanggulangan Kemiskinan dalam P2KP, Konsep Strategi dan Pendekatan P2KP, Kebijakan, Program dan Strategi Penanggulangan Kemiskinan di Daerah dalam rangka Otoda, serta sinergi dan koordinasi Program P2KP di Daerah oleh Dinas KOperasi dan Dinas Kesejahteraan Sosial Kabupaten Sumenep, serta Penyusunan Rencana Tindak Lanjut. ( Im )