Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 17-09-2018
  • 452 Kali

Bupati Sumenep Harapkan Olahan Rumput Laut Tembus Pasar Modern

Media Center, Senin ( 17/09 ) Industri rumput laut diharapkan semakin berkembang menjadi sebuah industri besar dengan standar keamanan global sehingga menghasilkan produk yang aman dan siap saing.

“Industri rumput laut di Kabupaten Sumenep masih tergolong industri rumah tangga sehingga volume produksi terbatas dan tergantung permintaan.” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si saat membuka Pelatihan Cara Beproduksi Yang Baik Pengolahan Rumput Laut di Sumenep yang berlangsung di Hotel Musdalifah, Senin (17/09).

Ia menyatakan, sebaran agro industri olahan rumput laut di Kabupaten Sumenep masih sangat terbatas, sebab belum bisa menembus pasar modern seperti swalayan. Penyebabnya olahan rumput laut industri rumah tangga belum memiliki sertifikat keamanan pangan baik dari Kementerian Kesehatan dan izin dari Kementerian Perindustrian.

“Registrasi atau ijin produk dan kemasan masih rendah yang merupakan masalah klasik terjadi di kalangan pengolah rumput laut di Sumenep. Sementara produksi rumput laut Kabupaten Sumenep mencapai 530 ribu 422 ton di tahun 2017 atau Kabupaten penyuplai rumput laut terbesar di Jawa Timur dengan potensi lahan rumput laut mencapai 287 ribu 324 hektar.” imbuhnya.

Pelaksanaan Pelatihan Cara Berpoduksi Yang Baik Pengolahan Rumput Laut di Sumenep dilakukan United Nations Industrial Development Organization atau Organisasi Pengembangan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO). UNIDO adalah sebuah badan khusus PBB yang didirikan untuk mempromosikan dan mempercepat perkembangan industrial di negara-negara berkembang. Kegiatan pelatihan itu berlangsung selama tiga hari dari tanggal 17-19 September 2018.

Bupati mengakui, investasi berbasis rumput laut masih sangat minim, sehingga Pemerintah Kabupaten Sumenep sangat siap dan membuka diri jika ada investor yang berminat mengembangkan potensi rumput laut.

“Selama ini masyarakat pembudidaya menjual hasil rumput laut kepada pengepul, selanjutnya pengepul menjual kembali ke Surabaya atau bahkan mengekspor ke luar negeri.” tandasnya.

Sementara Mariya Gigi dari Tim Export UNIDO menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pemilik penginapan di Sumenep untuk ikut menjual olahan rumput laut.

“Hasil pendekatan yang kami lakukan ternyata pemilik hotel siap untuk menjual produk olahan rumput laut. “ imbuhnya.

Ia menjelaskan, produk olahan rumput laut itu seperti stick rumput laut, jus rumput laut dan saos sambal. Sedangkan dari UKM yang telah memproduksi olahan itu sebanyak 5 kelompok.

“Produk olahan rumput laut itu tidak menggunakan bahan pengawet namun bisa bertahan lama.” pungkasnya. ( Yasik, Fer )