Media Center, Senin ( 20/11 ) Untuk
mengantisipasi bencana selama musim penghujan, Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep terus meningkatkan kesiapsiagaan
terjadinya bencana seperti banjir, persiapan evakuasi ke tempat
aman, penyediaan bahan bantuan pada keadaan darurat, dan penyiapan
peralatan serta kelengkapan evakuasi korban.
Kepala Bidang Pencegahan
dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumenep, Syaiful Arifin, SH, kepada
wartawan, Senin (20/11) mengungkapkan, para relawan siap bertugas
memantau daerah rawan bencana banjir, puting beliung maupun longsor di Kabupaten Sumenep.
“Kami harapkan, masyarakat dan para
relawan bisa memberikan informasi atau deteksi dini bagi warga sekitar
agar lebih waspada.”ungkapnya.
Dikatakan, meskipun terkendala
anggaran, namun pembentukan desa tangguh bencana juga terus
dimaksimalkan, bahkan BPBD Kabupaten Sumenep juga sudah melakukan
simulasi bencana sehingga masyarakat lebih siap saat menghadapi bencana.
Menurutnya,
masyarakat perlu terus meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai
potensi ancaman bencana alam pada musim penghujan seperti banjir, puting
beliung maupun longsor.
Berdasarkan pemetaan BPBD Kabupaten Sumenep
dengan instansi terkait, daerah rawan banjir yaitu di 15 desa
diantaranya, Desa Batuan, Patian, Nambakor, Muangan, Marengan Daya,
Sindir, Dungkek dan Desa Candi.
“Kami mengimbau masyarakat
tidak membuang sampah sembarangan di sungai maupun saluran air lainnya,
serta tidak melakukan penebangan pohon secara liar utamanya di daerah
rawan longsor seperti di Kecamatan Guluk-guluk, Ambunten dan
Kecamatan Pragaan.”tandasnya. ( Ren, Fer )