Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 27-02-2021
  • 907 Kali

Bekali Santri Kerajinan Batik, Ponpes Darussalam Bekerja Sama Dengan UI

Media Center, Sabtu ( 27/02 ) Yayasan Pondok Pesantren Darussalam Desa Billapora Timur, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep menyiapkan santri-santrinya tidak hanya mumpuni dalam bidang agama, tetapi juga memiliki bekal ilmu pengetahuan dan kreativitas melalui keterampilan-keterampilan yang bernilai ekonomi untuk menghadapi tantangan-tantangan di era globalisasi.

Untuk itu Pondok Pesantren Darussalam mendorong para santrinya agar mengembangkan wirausaha yang difasilitasi oleh pihak pondok pesantren.

Salah satunya dengan menggelar pelatihan pembuatan sabun dan batik bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) Skema Multidisiplin melalui pendanaan hibah program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI tahun 2020.

Pelatihan tersebut berlangsung dari tanggal 23-25 Februari 2021 di Aula SMK Darussalam dan Musholla asrama putri Pondok Pesantren Darussalam Desa Billapora Timur Kecamatan Ganding.

Difasilitasi oleh dosen-dosen pelaksana Pengmas dari Universitas Indonesia yaitu Widhyasmaramurti, M.A dari Prodi Sastra Jawa, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB UI); Dwi Kristianto, M.Kesos. Dosen mata kuliah dasar wajib Universitas Indonesia; Dr. Yuni Krisyuningsih Krisnandi dari Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI), dan Aswin Dewanto Hadisumarto dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) dibantu oleh koordinator lapangan, Khanifah, sebagai mahasiswa pasca-sarjana Ilmu Susastra FIB UI sekaligus pengurus Yayasan Pondok Pesantren Darussalam.

Selain diajari cara pembuatan sabun dan batik, dalam pelatihan tersebut, para santri juga diajari mengenai digital marketing atau pemasaran produk melalui perangkat digital.

Pimpinan Ponpes Darussalam Billapora Timur, Kiai Badrus Shaleh mengatakan, pelatihan batik ini digelar, karena batik merupakan salah satu hasil budaya nusantara yang memiliki kekhasan di setiap daerah, dan memiliki nilai ekonomi cukup tinggi secara luas.

Sedangkan untuk pelatihan pembuatan sabun sendiri memang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini di tengah pandemi COVID-19, yang mengharuskan semua orang rajin mencuci tangan sebagai salah satu ikhtiar menghindari penyebaran virus tersebut. Semua produk yang dihasilkan dalam pelatihan ini merupakan produk alami, organik, dan tidak menghasilkan limbah berbahaya bagi lingkungan.

“Seorang santri yang mandiri harus memiliki soft skill di bidang-bidang yang relevan dengan zaman. Kalau lulusan pesantren kami di era 1980-an hingga 2000-an dibekali dengan keterampilan pertukangan, namun beberapa tahun terakhir kami mengubahnya dengan keterampilan bidang batik dan sabun. Harapannya, hal ini tidak saja bermanfaat bagi diri santri secara pribadi tetapi juga dapat memberikan manfaat ke masyarakat luas,” terang Kiai Badrus Shaleh, Sabtu (27/02/2021). 

Perlu diketahui Pondok Pesantren Darussalam merupakan salah satu pondok tua di Sumenep yang didirikan oleh Kiai Agung Muhammad Kharru pada tahun 1901. Dalam perjalanannya, pesantren ini semakin berkembang dan dikenal luas mulai tahun 1961 saat Kiai Ahmad Jazuli Thohiruddin dan istrinya, Nyai Siti Maryam atau lebih dikenal sebagai Nyi Seppo, memimpin Pondok Pesantren Darussalam, mulai menginisiasi pendirian madrasah, pembukaan asrama putri, pusat-pusat pendidikan agama, Jam’iyah Al-Ishlah di Desa Billapora Timur bersama tokoh agama lokal seperti Habib Husen Al-Hinduan, H. Amin, dan sebagainya.

Sepeninggal Kiai Ahmad Jazuli, kepemimpinan pondok pesantren dipegang oleh putri-putri dan menantunya, serta istri Kiai Ahmad Jazuli yaitu Nyi Seppo. Beberapa tahun terakhir, Yayasan Pondok Pesantren Darussalam dipimpin oleh cucu pertama Kiai Ahmad Jazuli, yaitu Kiai Badrus Shaleh atau yang kerap dikenal dengan nama Raedu Basha. Di masa inilah mulai diupayakan kegiatan-kegiatan ekonomi kreatif untuk merespon perkembangan zaman dengan era globalisasi dan teknologi termasuk didirikannya Sanggar Pesantren Kreatif Darussalam. ( Gun, Fer )